Thursday, April 5, 2018

Resensi Novel The Old Man and The Sea - Ernest Hemingway


Image result for the old man and the sea
Bagi pecinta sastra klasik tentu novel the old man and the sea merupakan salah satu novel yang perlu diperhitungkan. Novel karangan Ernest Hemingway yang memiliki halaman tak lebih dari 163 ini merupakan salah satu yang fenomenal dan telah meraih berbagai penghargaan internasional. Bagiku sendiri aku tertarik dengan buku ini ketika mendengar review dari siaran pagi VOA radio saat masih SMP dulu, dan 10 tahun kemudian baru bisa membeli dan membaca novel ini. Berikut ini gambaran singkat resensi novel the old man and the sea.

Novel the old man and the sea ini secara garis besar berkisah tentang seorang nelayan tua bernama Santiago. Santiago merupakan nelayan yang sangat berpengalaman, namun pada beberapa waktu selama delapan puluh empat hari melaut ia tidak menangkap ikan satupun. Dan menurut kepercayaan lokal disana hal seperti itu dinamakan salao, suatu bentuk ketidakberuntungan. Saat melaut ia biasanya dibantu oleh seorang anak kecil bernama Manolin. Namun sebab ketidakberuntungan tersebut Manolin dilarang oleh orangtuanya untuk melaut bersama Santiago, meskipun sebenarnya ia sangat ingin ikut bersama Santiago.

Pada hari ke delapan puluh lima Santiago pergi melaut sendiri dengan sampan kecilnya meskipun dengan keadaan yang menyedihkan. Mencoba lagi masihkah ada keberuntungan yang bisa ia dapat di lautan. Ia mendayung sendirian mengikuti arah angin membawa layar sampannya. Setelah daratan tak terlihat lagi olehnya maka dicobanya ia mengumpankan kailnya siapa tahu ada ikan yang memakannya. Butuh waktu yang sangat lama hingga akhirnya ada sebuah ikan Albacore yang ia tangkap kemudian ia jadikan umpan. Dan puncaknya adalah ketika kail yang diberi umpan ikan Albacore itu dimakan oleh ikan yang sangat besar. Ikan Marlin yang berukuran lebih besar dari sampannya.

Santiago tak mengetahui ikan apa yang memakannya itu. Dan iapun tak mungkin menarik tali kailnya yang pada beberapa kesempatan nyaris putus karena menahan tarikan dari sang ikan yang menyeret santiago bersama sampannya sangat jauh selama dua hari. Dan disinilah perjuangan Santiago dimulai untuk menangkapan keberuntungannya itu. Dengan sabar ia  menahan tali kailnya, dihari ketika sang ikan sudah mulai lelah saat ikan itu mendekat ke sampan di tombaklah ia oleh Santiago.

Perjuangan Santiago tak berhenti disitu, saat ia hendak membawa ikan Marlin tersebut ke daratan, dalam perjalan panjang itu, datang silih berganti berbagai ikan hiu yang hendak memakan hasil tangkapannya. Ia berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan hasil tangkapannya tersebut, namun sedikit demi sedikit bagian dari ikan marlin tersebut telah dimakan oleh ikan hiu yang datang silih berganti. Dan saat malam ketika hampir sampai di daratan sudah tidak ada lagi yang tersisa dari ikan marlin tersebut. Tinggalah tulang dan bagian yang masih terkait ke sampannya. Sesampainya di daratan santiago langsung menuju ke gubuk kecilnya dan disana ia berjumpa lagi dengan Manolin. Di pagi harinya penduduk sekitar melihat dan mendatangi sampan milik santiago setelah berhari hari mengira Santiago telah hilang saat melaut. Mereka menemukan sisa ikan marlin itu hanya beberapa kaki saja yang tersisa, mereka tak mengetahui bahwa santiago sebenarnya menangkap ikan yang sangat besar.

Cerita novel the old man and the sea ini memang terlihat sederhana. Mulanya aku berekspektasi macam-macam, sebab dari embel-embel penghargaan bergengsi itu tadi. Setelah kubaca semuanya jujur terasa sangat membosan karena alur cerita yang datar banget (sebab terbiasa melahap novel dramatis dan fantasi). Aku kepikiran bagaimana mungkin cerita seperti ini bisa mendapatkan penghargaan luar biasa dan bisa awet sampai sekarang ?

Akhirnya kucari beberapa review maupun resensi dari novel ini. Dari informasi di situs review tersebut banyak yang menyarankan untuk membaca ulang novel ini dan jangan terburu buru saat membacanya. Banyak juga pembaca yang mengalami hal serupa denganku. Setelah melakukan saran itu aku mulai menangkap makna cerita dari Novel ini. Cerita tentang konflik diri, kegigihan, kesabaran, perjuangan dan keikhlasan. Yang menarik dari novel ini bagiku adalah bahwa penulisnya tidak menggambarkan ataupun mengungkapkan secara pasti bagaimana perasaan ataupun emosi yang dirasakan Santiago. Pembaca harus berusaha mencerna monolog-monolog yang Santiago lakukan untuk memahami apa yang sebenarnya ia rasakan tentang konflik diri dan kesepian yang ia rasakan.

Demikianlah resensi singkat novel The old man and the sea ini, semoga saja bisa menjadi bahan referensi apakah akan mengkoleksinya atau tidak.

No comments:

Post a Comment