Tuesday, April 28, 2015

Bunga Kemarau









Hanya air,
Maka bunga akan tersenyum indah kepada dunia,
Begitupun sebuah jiwa,
Butuh air seperti bunga,
Ia selalu menanti datangnya hujan,
Berkah Tuhan yang selalu dirindukan.

Sekian lama ia menunggu,
Dalam balutan kemarau panjang ini,
Tiada sangka tiada duga,
Muncullah keajaiban yang menghanyutkan hati,
Tiba-tiba ada air deras mengucur diatasnya.

Lantas terbukalah mata itu,
Cahaya kecil merambat perlahan di sorotnya,
Terlihat sudah siapa gerangan malaikat itu ,
Tertegun terdiam,
Biarlah mata dan raut muka itu saja yang menjelaskan
akan pengharapan dihatinya.

No comments:

Post a Comment