Saturday, May 2, 2015

Mengalir melambai













Saat kulihat tetesan embun,
kulihat cahaya kehidupan begitu terang,
kelipan kejernihan yang begitu menggoda,
membuat diriku syahdu ingin merasakan kemurniannya,

kupalingkan wajahku ketika suara gemericik membuai,
terdengar jelas ia dari sisi belakangku,
entah dari mana asalnya,
akan tetapi disitulah terlihat pendaran airnya,
embun berharap tuk ikutinya,

kini di depanku kejernihan dan cahaya semakin jelas,
bahkan akupun bisa melihat diriku darinya,
Mataku mencoba memahami,
perlahan air tersebut berkumpul,
namun ia tiada diam,
ia bergerak takjub melalui celah - celah bebatuan didekatku itu,

kucoba mengikuti kemana arahnya,
langkah demi langkah terus terjalin,
diripun tercebur dalam sandiwara keasyikan,
terlupa sesaat akan sang waktu,

mengapa ia terus mengalir cepat saat ini,
namun kadang ia mengalir begitu pelan membingungkan,

ya, kulihat itu semua,
begitu tegar,jernih dan menyegarkan,
kuliat air suci itu berkumpul bersatu,
berkawan jutaan bulir lainnya sekarang,

Dan kini semakin terang pula kulihat,
dan ya itulah,
itulah dirimu yang kelak kan menirunya.

No comments:

Post a Comment