Thursday, November 19, 2015

Resensi Novel Madame Bovary

Madame Bovary adalah sebuah novel klasik yang berkisah tentang kehidupan seorang wanita cantik bernama Emma dalam menjalani hidup bersama seorang dokter bernama Charles Bovary. Novel ini berkisah pada abad pertengahan 18 yang bersetting di Prancis. Kesan pertama ketika membaca alur ceritanya ialah adanya nama-nama yang hampir sama pada tokoh, padahal sebenarnya hal tersebut adalah nama keluarga atau kiasan layaknya seperti di indonesia. Sehingga akan membingungkan bagi pembaca yang belum terbiasa dengan gaya penyampaian inisial seperti itu. Cerita diawal memang relatif datar, namun semakin kebelakang semakin menarik meskipun dengan gaya cerita yang sangat deskriptif. Novel ini juga lumayan tebal 506 halaman.

Alur cerita pada novel Madame Bovary:
Emma menikah dengan seorang dokter. Dokter ini memiliki karakter yang menurut Emma sangat membosankan, kurang peka, dan bahkan menurutnya bodoh dalam hal hubungan keluarga. Sungguh bukan karakter suami yang di idamkannya. Meskipun Charles adalah tipe pria yang setia. Setelah mengarungi beberapa tahun pernikahan Emma merasa semakin kosong, hampa dan menderita dengan keadaan yang dialaminya. Saat itu uang dan kehormatan bukan menjadi perhatiannya, ia hanya memkirkan tentang hati dan perasaannya yang hampa dalam pernikahannya. Setelah beberapa tahun akhirnya ia dan charles dikaruniai seorang anak peremuan yang diberi nama berthe. Berthe lebih banyak diasuh oleh oleh pembantunya(felicite) daripada oleh ibunya sendiri. Sehingga emma semakin terbenam kedalam perasaanya tersebut.

Dan pada akhirnya, kekeringan jiwa tersebut menariknya untuk melakukan perbuatan - perbuatan yang berbahaya dan bahkan keji. Ia melampiaskan kekosongan tersebut dengan jalan perselingkuhan. Pria pertama yang menjadi teman selingkuhnya adalah Leon, Pemuda yang usianya lebih muda darinya yang bekerja pada tetangganya di firma hukum. Leon kebetulan juga tergila-gila dengan emma sehingga jalan untuk melakukan perselingkuhan tersebut semakin terbuka. Namun ketika leon harus melanjutkan pendidikannya ke kota, Emma kembali merasa hampa. 

Kemudian muncul pria pengganti bernama Rhodolpe, seorang playboy yang suka mendominasi dalam hubunngan. rhodolpe inilah pria yang membuat Emma sungguh tergila - gila. emma telah takluk kedalam pelukan pria ini. Emma rela melakukan dan bahkan memberikan apapun untuk pria ini. Namun sebenarnya Rhodolpe tidak lain hanyalah mencari kesenangan seks belaka. Rhodolpe pernah berjanji untuk membawanya kabur dari kehidupannya sekarang. namun ia membatalkan dan meninggalkan emma. emma hancur lebur karena hal tersebut, ia hampir gila karena ditinggalkan oleh Rhodolpe. dalam keadaan yang demikian justru charleslah yang setia menemani. Namun sungguh sayang, kebaikan dan cinta Charles tersebut tak dapat menembus hati Emma. Emma masih saja merasa dirinya hampa, kosong dan tidak bahagia. Padahal suaminya orang terpandang, berkecukupan, ia juga memiliki anak yang cantik. Ia merasa bahwa pernikahannya dengan charles adalah kesalahan besar. 

Setelah beberapa bulan berjalan akhirnya Emma sembuh juga dari sakit yang disebabkan oleh kedukaan karena pengkhianatan yang telah dilakukan oleh Rhodolpe. Ia berusaha untuk melupakan pria tersebut sebisanya meskipun dirasa memang sangat berat ia rasa. suatu ketika tanpa sengaja ketika ia dan Charles datang ke kota untuk melihat opera, mereka bertemu kembali dengan Leon. Dari situlah hubungan terlarang yang dulu sempat padam kini bersemi kembali. Emma sebenarnya sudah tak ingin menjalin hubungan dengan Leon, namun karena godaan dari Leon yang menggairahkan dirinya serta karena adanya perasaan kosong yang masih menghantuinya. Jatuhlah ia kembali ke hubungan gelap itu. namun pada hubungan kali ini Emma lebih mendominasi Leon daripada yang sebelumnya.

Emma semakin menggila dengan kehidupan gelapnya, ia sungguh tiada peduli lagi akan beban beban yang ia berikan kepada charles dengan gaya hidupnya yang flamboyan dan boros. utang demi utangpun tidak dapat terhindarkan, ia tak peduli asalkan ia mendapatkan kebahagiaan yang dicarinya. Utangnya semakin lama semakin berkembang dan menumpuk hal ini disebakan karena ia meminjam utang tersebut kepada seorang rentenir yang memperdayanya. dan pada akhirnya ketika tagihannya membengkak dan ia tak dapat melunasinya, disitalah rumah Charles satu - satunya. ia sungguh merasa bersalah kepada Charles akibat sikap - sikapnya selama ini. Ia berusaha mencari pinjaman, baik kepada keluarga, tetangga maupun mantan kekasih gelapnya yang kesemuannya membuatnya kecewa, terutama Rhodolpe dan Leon. Ia sungguh putus asa dan ingin mengakiri penderitaan hidup yang ia alami selamma ini. Iapun akhirnya meracuni dirinya sendiri dengan arsenik dan esoknya ia meninggal.

Charles menyalahkan dirinya sendiri akan kematian Emma, ia merasa kematian tersebut adalah karena dirinya yang tidak dapat membahagiakannya ( padahal ia adalah korban ). Suatu ketika ditemuinya surat - surat cinta Emma dari Rhodolpe yang tersimpan di lemari emma. ia shock mengetahui hal tersebut. namun yang aneh justru ia memaklumi hal tersebut dan ia kembali menyalahkan dirinya. Dan karena kesedihan dan kesepian yang dilandanya akhirnya Charles pun menyusul emma, sedangkan Berthe ikut bibi nya dan menjadi pekerja kasar.

Meskipun tokoh pada novel Madame Bovary ini tidak berakhir bahagia, namun banyak hikmah yang bisa dipetik dari kehidupan tokok-tokohnya. Semoga resensi novel ini bisa memberikan sedikit informasi tambahan bagi anda yang berencana untuk membelinya.

No comments:

Post a Comment