Friday, November 20, 2015

Resensi Novel Ronggeng Dukuh Paruk



Ronggeng dukuh paruk adalah novel trilogi yang berkisah tentang kehidupan seorang ronggeng. berikut adalah resensi singkat dari ketiga novel tersebut:

Buku pertama:
Berkisah tentang Rasus dan Srintil sebagai tokoh point dalam buku ini.Namun sudut pandangnya lebih banyak bertumpu pada Rasus. Rasus adalah pemuda ABG Yatim piatu yang ditinggal mati oleh orang tuanya karena sebab bencana keracunan tempe bonggrek bersama belasan anak lainya di dukuh paruk. Sedangkan Srintil adalah seorang gadis 3 tahun lebih muda dari Rasus yang mana ia adalah calon Ronggeng di Dukuh Paruk.

Kisah ini berlangsung di dukuh paruk, dukuh kecil yang jauh dari kota dan terasing. Dukuh ini terkenal dengan budaya ronggengnya (penari penghibur) kemiskinan, kebodohan, kecabulan dan keterbelakangannya. Masyarakat dukuh paruk yang tak lebih dari 25 rumah tangga ini sangatlah kental akan kebiasaan yang berbau mistis. Ronggeng merupakan kehidupan mereka, tiada peduli kemiskinan dan kemelaratan menggelayutinya. Anehnya mereka menganggap perbuatan cabul adalah hal yang tak perlu dirisaukan bahkan kelakuan cabul suami kepada ronggeng malah menjadikan mereka para istri bangga bukan cemburu jika pada perempuan umumnya. Hal inilah yang ditentang oleh pikiran Rasus. Ia tak bisa menerima budaya ini dan membenci budaya dari asal moyannya ini.

Rasus kemudian meninggalkan kampungnya ini dan beberapa tahun kemudian ia menjadi seorang tentara dan menjadi kebanggaan kampungnya.

Hikmah dari kisah ini adalah bahwa :
1.Jangan pernah ada keraguan dalam hidup. Ia ia, tidak tidak.
2.Terkadang apa yang menurut kita benar dari sudut pamdang kita belum tentu benar bagi kita dimasa yang akan datang. Karena pengetahuan yang terbatas saat ini. Karena memang hidup merupakan proses pembelajaran tiada akhir.

Buku kedua
Bercerita bertumpu pada sudut pandang srintil. Buku kedua ini mengisahkan perjalanan pergulatan diri srintil setelah ditinggal oleh Rasus. Ia kecewa dan sangat sedih, namun semua itu berujung pada sikap srintil untuk membalas dendam atas sikap Rasus. Balas dendam dalam arti pergulatan dendam dengan melampiaskan emosi dari dalam diri. Di kisah ini srintil semakin memaklumi dan paham akan lelelakian. Dan pada beberapa alurnya, ini bercerita tentang srintil yang menjadi semacam istri percobaan bagi seorang pria yang mungkin dirasa bersikap keterbelakangan mental. Dan kisqh ini berujung akan srintil ingin berhenti menjadi Ronggeng.

Hikmah: 
1.Tentang bagaimana memahami seseorang dengan ciri fisik, tabiat dan cara bertutur kata. Memahami orang lain dari bahasa tak terucap namun terlihat.
2.Pergulatan diri akan selalu terjadi pada diri seseorang. Dan itu semua akan semakin mendewasakan pikiran .

Buku Ketiga
Kisah terakhir ini adalah puncak dari cerita dukuh paruk ini. Srintil telah membulatkan tekat untuk berhenti menjadi seorang ronggeng, ia ingin menjadi wanita sejati. Wanita yang dicintai seorang pria seutuhnya, bukan sekedar kembang pelampiasan dari nafsu kelelakian. Ia juga berkeinginan untuk menjai ibu rumah tangga. Dalam kisah ini Srintil semakin sadar akan pemahamannya yang keliru akan ronggeng. Saat itu ia sudah berusia 23-25 tahun. dan hidup dalam keterasingan dan rasa bersalah karena disebut-sebut terlibat dalam gerakan PKI saat itu.

Sedangkan Rasus, ia masih bertugas di kalimantan sebagai seorang tentara. Begitupun rasus, ia juga amat sangat kesepian. Tiada siapa-siapa lagi tempat baginya untuk bersandar atau sekedar berpulang. Namun pikirannya masih saja tertancap di tanah kelahirannya, dukuh paruk nan jauh di jawa. Ia juga masih sering kepikiran srintil namun entahlah ia merasa ragu untuk menjadikannya sebagai seorang istri.

Dilain pihak srintil yang begitu berharap akan cinta Rasus Mulai menjalin hubungan dengan seorang kepala proyek yang berpura pura bersimpatik terhafap srintil demi sebuah proyek. Srintil telah kehilangan harapan akan rasus dan harapan satu-satunya adalah pada laki laki kepala proyek tersebut. Ia sudah pasrah dan sangat menggantungkan dirinya pada lelaki tersebut. Namun ketika ia tahu bbhwa ia diperalat. Hancur leburlah harapan,impian srintil. Maka semenjak itulah srintil kehilangan kewarasannya. Dan ketika Rasus Balik kekampung halamannya dengan keinginan untuk menjenguk kampungnya. Ia tetsadar, bahwa gadis yang dulu dicintainya ternyata jadi gila, dan di akhir cerita Rasus mendapatkan pencerahan akan apa yang ia cari selama ini.

Hikmah:
1.jangan terlalu berharap berlebihan kepada seseorang. Sewajarnya saja
2.Kesombongan, keakuan bisa menghalangi kebenaran.
3.Seringkali memang kesepian selalu menjadi musuh buruk bagi jiwa.

No comments:

Post a Comment